Pengertian Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya
Fungsi Hipotesis
Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang perlu diuji kebenarannya
oleh karena itu hipotesis berfungsi sebagai kemungkinan untuk menguji
kebenaran suatu teori.
Jika hipotesis sudah diuji dan dibuktikan kebenaranya, maka hipotesis
tersebut menjadi suatu teori. Jadi sebuah hipotesis diturunkan dari
suatu teori yang sudah ada, kemudian diuji kebenarannya dan pada
akhirnya memunculkan teori baru.
Sebagai contoh, seorang pembaca yang menemukan artikel yang bermutu
tinggi di Wikipedia mungkin membentuk hipotesis bahwa artikel Wikipedia
hanya bisa diredaksikan oleh sangat memenuhi syarat profesor dengan Ph.D
lipat ganda. Ini bisa dianggap sebagai hipotesis, karena falsifabel;
bisa disalahkan dengan menyadari bahwa siapa saja bisa meredaksikan
artikel Wikipedia, menggunakan pautan "Sunting halaman ini" di atas
semua halaman. Suatu eksperimen sehubungan dengan ini adalah dengan
mengklik pautan itu, meredaksikan halaman, dan menyimpannya. Jika
halaman yang diganti muncul, dan anda tidak mempunyai ini Ph.D ganda,
hipotesis anda disalahkan, dan eksperimen berakhir.
Ciri-Ciri Hipotesis yang Baik
Karakteristik Hipotesis yang Baik
Sebuah hipotesis atau dugaan sementara yang baik hendaknya mengandung beberapa hal. Hal – hal tersebut diantaranya :
1) Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
2) Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel-variabel.
3) Hipotesis harus dapat diuji
4) Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
5) Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.
Berikut ini beberapa penjelasan mengenai Hipotesis yang baik :
- Hipotesis harus menduga Hubungan diantara beberapa variabel
Hipotesis harus dapat menduga hubungan antara dua variabel atau lebih,
disini harus dianalisis variabel-variabel yang dianggap turut
mempengaruhi gejala-gejala tertentu dan kemudian diselidiki sampai
dimana perubahan dalam variabel yang satu membawa perubahan pada
variabel yang lain.
- Hipotesis harus Dapat Diuji
Hipotesis harus dapat di uji untuk dapat menerima atau menolaknya, hal
ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan data-data empiris.
- Hipotesis harus konsisten dengan keberadaan ilmu pengetahuan-
Hipotesis tidak bertentangan dengan pengetahuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Dalam beberapa masalah, dan terkhusus pada permulaan
penelitian, ini harus berhati-hati untuk mengusulkan hipotesis yang
sependapat dengan ilmu pengetahuan yang sudah siap ditetapkan sebagai
dasar. Serta poin ini harus sesuai dengan yang dibutuhkan untuk
memeriksa literatur dengan tepat oleh karena itu suatu hipotesis harus
dirumuskan bedasar dari laporan penelitian sebelumnya.
- Hipotesis Dinyatakan Secara Sederhana
Suatu hipotesis akan dipresentasikan kedalam rumusan yang berbentuk
kalimat deklaratif, hipotesis dinyatakan secara singkat dan sempurna
dalam menyelesaikan apa yang dibutuhkan peneliti untuk membuktikan
hipotesis tersebut.
MENGUJI HIPOTESIS
Suatu hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris, yakni
berdasarkan apa yang dapat diamati dan dapat diukur. Untuk itu peneliti
harus mencari situasi empiris yang memberi data yang diperlukan. Setelah
kita mengumpulkan data, selanjutnya kita harus menyimpulkan hipotesis ,
apakah harus menerima atau menolak hipotesis. Ada bahayanya seorang
peneliti cenderung untuk menerima atau membenarkan hipotesisnya, karena
ia dipengaruhi bias atau perasangka. Dengan menggunakan data kuantitatif
yang diolah menurut ketentuan statistik dapat ditiadakan bias itu
sedapat mungkin, jadi seorang peneliti harus jujur, jangan memanipulasi
data, dan harus menjunjung tinggi penelitian sebagai usaha untuk mencari
kebenaran.
MACAM-MACAM HIPOTESIS
1. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif, merupakan dugaan terhadap nilai satu variabel
dalam satu sampel walaupun di dalamnya bisa terdapat beberapa kategori.
Contoh Hipotesis Deskriptif:
Permasalahan Penelitian: Apakah penerimaan terhadap proses “perdamaian
di Poso” mempunyai perbedaan pada mereka yang berasal dari suatu
lingkungan tertentu?
Assumsi:
Tingkat pendidikan yang ditempuh seseorang memungkinkan keterbukaan untuk menerima proses perdamaian.
Nilai yang dianut seseorang merupakan dasar pengaruh bagi penerimaan proses perdamaian.
Tingkat informasi yang dimiliki seseorang dapat memberikan pandangan mengenai suatu proses perdamaian.
Hipotesis Umum:
Orang yang berasal dari lingkungan sosial yang terbuka lebih mudah menerima proses perdamaian.
Hipotesis khusus:
Orang dengan pendidikan yang tinggi relatif lebih mudah menerima proses perdamaian.
Orang yang berorientasi pada nilai-nilai yang moderen lebih menerima proses perdamaian.
Orang yang memiliki banyak informasi lebih mudah menerima proses perdamaian.
2. Hipotesis Korelasional/hubungan
Hipotesis korelasional adalah hipotesis yang berisi pernyataan tentang
hubungan antara dua atau lebih variabel. Jika pola hubungan antara dua
atau lebih variabel bersifat kausal (sebab-akibat) , maka hipotesisnya
disebut hipotesis kausalitas
Contoh Hipotesis Korelasional:
Permasalahan Penelitian: Hal-hal yang berhubungan dengan tingkat Hasil Produksi suatu Perusahaan.
Asumsi:
Jumlah tenaga ahli dalam suatu perusahaan berhubungan dengan tingkat hasil produksi
Tenaga ahli akan sulit bekerja di bawah peraturan kerja yang ketat
Peraturan kerja dalam perusahaan berhubungan dengan tingkat hasil produksi.
Hipotesis:
Semakin besar jumlah tenaga ahli dalam suatu perusahaan, semakin rendah
tingkat keketatan peraturan kerja perusahaan, berhubungan dengan h
menerima proses perdamaian hasil produksi yang semakin meningkat.
Hipotesis Korelasional terdiri dari hipotesis kausal dan korelasi
Hipotesis Kausalitas
Contoh Hipotesis Kausalitas:
Permasalahan Penelitian: Mengapa timbul kecenderungan melakukan tindakan kriminal dalam suatu lingkungan masyarakat.
Asumsi:
Suatu lingkungan masyarakt mempunyai suatu daya absorbsi, yaitu daya
serap atau peredam terhadap suatu gejala sosial yang dapt menimbulkan
goncangan
Seseorang dapat merasa frustasi apabila merasa tersisihkan dari lingkungan masyarakatnya.
Seseorang yang merasa frustasi lebih mudah dirangsang untuk cenderung melakukan tindakan kriminal.
Hipotesis:
Untuk mereka yang berada di lingkungan masyarakat yang sangat rendah
daya absorbsinya jika mereka merasa semakin tersisihkan dari lingkungan
masyarakat, maka mereka semakin mudah terangsang untuk cenderung
melakukan tindakan kriminal.
Hipotesis korelasi
hipotesis korelasi (correlational hypothesis), merupakan hipotesis yang
mengatakan dua variabel terjadi bersamaantanpa diketahui mana yang
mempengaruhi yang lainnya.
Contoh:
- HA : Terdapat hubungan positif antara besarnya kompensasi dan laba perusahaan.
3. Hipotesis asosiasi
Pengukurana asosiasi merupakan istilah umum yang mengacu pada sekelompok
teknik dalam statistik bivariat yang digunakan untuk mengukur kekuatan
hubungan antara dua variabel
Hipotesa Kerja (Hk) dan Hipotesa Nol (Ho)
Hipotesa-hipotesa yang dirumuskan oleh peneliti, baik yang bersifat
deskriftif, relasional maupun hipotesa kausalitas disebut hipotesa kerja
(Hk). Supaya hipotesa kerja tersebut dapat diuji secara statistik, maka
diperlukan suatu hipotesa pembanding. Dalam penelitian sosial hipotesa
pembanding tersebut dibuat secara arbritrer yang berbentuk hipotesa nol
(Ho). Hipotesa nol (Ho) adalah formulasi/rumusan terbalik dari hipotesa
kerja (Effendi, 1989:43-45).
Contoh Hipotesa Kerja (Hk):
Tindakan agresif lebih tinggi pada kelompok masyarakat yang memiliki
tingkat kepadatan yang tinggi daripada yang memiliki tingkat kepadatan
rendah.
Bila persepsi tentang sikap kelompok panutan dikontrol, suami-isteri
yang memiliki pekerjaan berpenghasilan tetap, mempunyai persepsi yang
rendah tentang nilai ekonomis anak, dan karena itu cenderung untuk lebih
menerima norma keluarga kecil. Keduanya menyebabkan persepsi mereka
yang tinggi tentang manfaat penggunaan kontrasepsi moderen, sehingga
niat serta penggunaan kontrasepsi moderen mereka relatif lebih tinggi
bila dibandingkan dengan suami-isteri yang memiliki pekerjaan
berpenghasilan tidak tetap.
Contoh Hipotesa Nol (Ho):
Tidak terdapat perbedaan tindakan agresif antara masyarakat yang
memiliki tingkat kepadatan yang tinggi dan masyarakat yang memiliki
tingkat kepadatan penduduk yang rendah.
Bila persepsi tentang sikap kelompok panutan dikontrol, tidak ada
perbedaan yang signifikan antara pasangan yang memiliki pekerjaan
berpenghasilan tetap dan berpenghasilan tidak tetap dalam persepsi
tentang nilai anak, norma keluarga kecil, persepsi tentang manfaat
kontrasepsi moderen, dan dalam niat menggunakan serta perilaku
kontrasepsi moderen.
Referensi :
http://skinhead4life-carigaragara.blogspot.com/2010/05/pengertian-hipotesis.html,http://rudokan.blogspot.com/2010/06/ciri-ciri-hipotesis-yang-baik.html,http://arimjie.blogspot.com/2012/05/jenis-jenis-hipotesis.html
http://wulandariplace.blogspot.com/2012/11/tugas-8-hipotesis.html
teman, Yuk kita ikut lomba 10 kategori lomba khusus bagi mahasiswa Universitas Gunadarma. Edisi Desember2012 ini diperuntukan bagi mahasiswa S1 dan D3. Tersedia 100 pemenang, atau 10 pemenang untuk setiap kategori. link
BalasHapushttp://studentsite.gunadarma.ac.id/news/news.php?stateid=shownews&idn=755
kalian nggak mau ketinggalan kan untuk update terhadap berita studentsite dan baak , maka dari itu, yuk pasang RSS di Studentsite kalian.. untuk info lebih lanjut bagaimana cara memasang RSS ,silahkan kunjungi link ini
http://hanum.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.5