Selasa, 05 November 2013

Etika Bisnis



 ETIKA BISNIS

Definisi Etika Menurut Ahli 

Drs. O.P. Simorangkir

      Etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.

Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat

      Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.

Rosita noer

     Etika adalah ajaran (normatif) dan pengetahuan (positif) tentang yang baik dan yang buruk, menjadi tuntutan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik.

Drs. H. Burhanudin Salam

      Etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.

Menurut Kamus Besar Bhs. Indonesia (1995)

      Etika adalah Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat
Etika adalah Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral

Menurut Maryani & Ludigdo (2001)

      Etika adalah Seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesi


Menurut filsuf Yunani kuno Socrates

      Etika adalah penyelidikan kehidupan.
Etika juga dapat didefinisikan sebagai; ilmu praktis yang berkaitan dengan moralitas tindakan manusia, ilmu tindakan manusia yang berfungsi sebagai referensi untuk apa yang benar atau apa yang salah, semacam penyelidikan ilmiah ke dalam prinsip-prinsip moralitas, cara mempelajari perilaku manusia dari titik pandang dari apa yang disebut moralitas, suatu jenis ilmu pengetahuan yang meletakkan prinsip-prinsip hidup yang tepat, sebuah studi tentang kejujuran dari perilaku manusia, ilmu praktis yang panduan dalam tindakan manusia serta bagaimana manusia hidup benar dan baik, dan itu adalah ilmu yang normatif dan praktis dan berbasis pada alasan yang mempelajari perilaku manusia serta memberikan norma kejujuran alam serta integritas.

Magnis Suseno
Etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran yang memberi kita norma tentang bagaimana kita harus hidup dalam moralitas. moralitas adalah petunjuk konkret yang siap pakai tentang bagaimana kita harus hidup.

Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.


Menurut pendapat saya apabila melihat definisi dari etika menurut beberapa ahli, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan etika adalah suatu cabang dari ilmu filsafat yang membahas tentang perilaku manusia mulai dari baik buruk, benar salah, tanggung jawab dan terdapat pula norma-norma di dalamnya.


DEFINISI BISNIS MENURUT PARA AHLI

Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.

Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk men dapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis medapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namu  tidak semua bisis mengejar keuntungan contohnya seperti, bisnis koperatif yag bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, serikat pekerja.

Secara eetimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata “bisnis” sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya-penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis(hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya “bisnis pertelevisian”. Penggunaan yang lebih luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi “bisnis” yang tepat masih menjadi perdebatan hingga saat ini.

Berikut ini merupakan beberapa definisi bisnis menurut para ahli :

Huat, T Chwee (1990)

Bisnis dalam arti luas adalah istilah umum yang menggambarkan semua aktifitas dan institusi yang memproduksi barang dan jasa dalam kehidupan sehari-hari. Bisnis sebagai suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat (business then simply a system that produces goods and service to satisfy the needs of our society).

Steinford (1979)

Business is an institution which produces goods and services demanded by people. Artinya bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat menigkat maka, lembaga bisnis pun akan meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut sambil memperoleh laba.

Griffin dan Ebert (1996)

“Business is all those activities involved in providing the goods and services needed or desired by people”. Dalam pengertian ini bisnis sebagai aktivitas yang meyediakan barang atau jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen.
Dapat dilakukan oleh organisasi perusahaan yang memiliki badan hukum, perusahaan yang memiliki badan usaha, maupun perorangan yang tidak memiliki badan hukum maupun badan usaha seperti pedagang kaki lima, warung yang tidak memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU), dan SIUP serta usaha informal lainnya.

Hughes dan Kapoor

“Business is an organization that provides goods or services in order toearn provit”. Sejalan dengan definisi tersebut, aktifitas bisnis melalui penyediaan barang dan jasa bertujuan untuk menghasilkan profit (laba). Suatu perusahaan dikatakan menghasilkan laba apabila total penerimaan pada suatu periode (total revenues) lebih besar dari total biaya (total costs) pada periode yang sama. Laba merupakan daya tarik utama untuk melakukan kegiatan bisnis, sehingga melalui laba bisnis dapat mengembangkan skala usahanya untuk meningkatkan laba yang lebih besar.






Allan Afuah (2004)

“Business is the organized effort of individuals to produce and sell for a provit, the goods and services that satisfy societies needs. The general term business refer to all such efforts within a society or within an industry.
Artinya bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan ada dalam industri. Orang yang mengusahakan uang dan waktunya dengan menanggung resiko dalam menjalankan kegiatan bisnis disebut entrepreneur.

Glos, Steade dan Lowry (1996)
Bisnis merupakan sekumpulan aktifitas yang dilakukan untuk menciptakan dengan cara mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sumber daya menjadi barang atau jasa yang diinginkan konsumen.

Musselman dan Jackson (1992)

Bisnis adalah jumlah seluruh kegiatan yang diorganisir oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industry yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standard serta kualitas hidup mereka.

Mahmud Machfoed

Bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Brown dan Petrello (1976)

“Business is an instituion which produces goods and service demanded by pepople”. Artinya bisnis ialah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat meningkat , maka lembaga bisnis pun akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sambil memperoleh laba.

 Jadi menurut saya Bisnis adalah, suatu lembaga yang menghasilkan produk berupa barang ataupun jasa untuk dikonsumsi kebutuhan masyarakat luas yang menghasilkan suatu laba.profit.


PENGERTIAN ETIKA BISNIS

Velasquez,2005

Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterpkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.

Hill dan Jones (1998)

Menyatakan bahwa etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk membedakan antara salah san benar guna memberikan perbekalan kepada setiap pemimpin perusahaan ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategis yang terkait dengan masalah moral yang kompleks. Lebih jauh ia mengatakan, “ Most of us already have a good sense of what is right and what is wrong. We already know that is wrong to take action that put the lives other risk”. Artinya ialah sebagian besar dari kita sudah memiliki rasa yang baik dari apa yang benar dan apa yang salah. Kita sudah tahu bahwa salah satu untuk mengambil tindakan menempatkan risiko kehidupan yang lain”.

Steade et al (1984:701)
Dalam bukunya “ Business,Its Natura and Environment An Introduction” memberi batasan yakni, “ Business ethic standards that concern both the ends and means of business decision making”. Artinya Etika bisnis adalah standar etika yang berkaitan dengan tujuan dan cara membuat keputusan bisnis.




Business & Society-Ethics and Stakeholder Management (Caroll & Buchholtz, dalam Iman,2006)  

Ethics is the discipline that deals with what is good and with moral duty and obligation. Ethics can also be regarded as a set of moral principles or values. Morality is a doctrine or system of moral conduct. Moral conduct refers to that which relates to principes of right and wrong in behavior. Business ethics, therefore is concerned with good and bad or right and wrong behavior that takes place within a business context. Concepts of right and wrong are increasingly being interpreted today to include the more difficult and subtle questions of fairness, justice, and equity.
Artinya adalah disiplin yang berurusan dengan apa yang baik dan buruk dan dengan tugas dan kewajiban moral. Etika juga dapat diangap sebagai seperangkat prinsip moral atau nilai. Moralitas adalah doktrin atau sistem perilaku moral. Moral perilaku yang didasarkan pada apa yang terkait dengan prinsip benar dan salah dalam perilaku. Etika bisnis, oleh karena itu terkait dengan perilaku yang baik dan buruk atau benar dan salah yang terjadi dalam konteks bisnis. Konsep ini lebih sering diartikan benar dan salah untuk memasukkan pertanyaan-pertanyaan lebih sulit dan halus keadilan, keadilan dan kesetaraan.

Sim (2003)
Dalam bukunya Ethics and Corporate Social Responsibility-Why Giants Fall menyebutkan Ethics is a philosophical term derived from the Greek word”Ethos”, meaning character or custom. This definition is germare to effective leadership in organizations in that it connotes an organization code conveying moral integrity and consistent values in service to the public.
Artinya Etika adalah istilah filosofis yang berasal dari “rtos”, kata Yunani yang berarti karakter atau kustom. Definisi erat denga kepemimpinan yang efektif dalam organisasi, dalam hal ini berkonotasi kode organisasi menyampaikan integritas moral dan nilai-nilai yang konsisten dalam pelayanan kepada masyarakat.

Menurut saya etika bisnis adalah etika atau displin moral yang menuntut kita untuk bertangung jawab dalam perilaku ketika berbisnis.


Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiata bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu,perusahaan dan juga masyarakat. Etika bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma, dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan mitra kerja, pemegang saham, dan masyarakat.

Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hokum dan peraturan yang berlaku.

Etika bisnis dapat menjadi standard an pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang professional.

Dalam menciptakan etika bisnis , ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah:

Ø    Pengendalian diri
Ø    Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)
Ø    Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi.
Ø    Menciptakan persaingan yang sehat.
Ø    Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”.
Ø    Menghindari sifat 5K(katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, Komisi).
Ø    Mampu menyatakan yang benar itu benar.
Ø    Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke bawah.
Ø    Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama.
Ø    Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati.
Ø    Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang berupa peraturan perundang-undangan.


Ada 3 jenis masalah yang dihadapi dalam etika, yaitu :

1. Sistematik
Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan-pertanyaan etis yang muncul mengenai sistem ekonomi, politik,hokum, dan sistem lainnya dimana bisnis beroperasi.


2. Korporasi
Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan-pertanyaan yang dalam perusahaan-perusahaan tertentu. Permasalahan ini mencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktikdan struktur organisasional perusahaan individual sebagai keseluruhan.

3.   Individu
     Permasalahan individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul seputar individu tertentu dalam perusahaan. Masalah ini termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan dan karakter individual.

Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industry dan juga masyarakat.

Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hokum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.

Etika bisnis lebih luas darin ketentuan yang diatur oleh hokum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hokum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur ketentuan hukum.

Von der Embse dan R.A Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Journal (1988) memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :


1.      Utilitarian Approach
Setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya yang serendah-rendahnya.

2.      Individuals Right Approach
Setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabbila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.

3.      Justice Approach
Para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.

Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan meiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu lansdasan yang kokoh.

Contoh kasus etika bisnis :

1.      Sebuah perusahaan pengembang di Lampung membuat kesepakatan dengan sebuah perusahaan kontraktor untuk membangun sebuah pabrik. Sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati pihak pengembang memberikan spesifikasi bangunan kepada pihak perusahaan kontraktor tersebut. Dalam pelaksanaannya, perusahaan kontraktor tersebut menyesuaikan spesifikasi bangunan pabrik yang telah dijanjikan. Sehingga bangunan pabrik tersebut tahan lama dan tidak mengalami kerusakan. Dalam kasus ini pihak perusahaan kontraktor telah mematuhi prinsip kejujuran karena telah memenuhi spesifikasi bangunan yang telah mereka musyawarahkan bersama pihak pengembang.

2.      Sebuah Yayasan Maju Selalu menyelenggarakan pendidikan setingkat SMA. Pada tahun ajaran baru sekolah mengenakan biaya Rp.500.000,- kepada setiap siswa baru. Pungutan sekolah ini diinformasikan kepada mereka saat akan mendaftar, sehingga setelah diterima mereka harus membayarnya. Kemudian pihak sekolah memberikan informasi ini kepada wali murid bahwa pungutan tersebut digunakan untuk biaya pembuatan seragam sekolah yang akan dipakai oleh semua murid pada setiap hari rabu-kamis. Dalam kasus ini yayasan dan sekolah dapat dikategorikan mengikuti transparansi.

3.      Pada tahun 1990-an, kasus yang masih mudah diingat yaitu Enron. Bahwa Enron adalah perusahaan yang sangat bagus dan pada saat itu perusahaan dapat menikmati booming industry energi dan saat itulah Enron sukses memasok energy ke pangsa pasar yang begitu besar dan memiliki jaringan yang luar biasa luas. Enron bahkan berhasil menyinergikan jalur transmisi energinya untuk jalur teknologi informasi. Dan data yang ada dari siklus bisnisnya, Enron memiliki profitabilitas yang cukup menggiurkan. Seiring dengan booming industry energy, akhirnya memosisikan dirinya sebagai energy merchants dan bahkan Enron disebut sebagai “Sparkspead”. Cerita pada awalnya adalah anggota pasar yang baik, mengikuti peraturan yanga da di pasar dengan sebagaimana mestinya. Pada akhirnya Enron meninggalkan prestasi dan reputasi baik tersebut, karena melakukan penipuan dan penyesatan. Sebagai perusahaan Amerika terbesar ke delapan, Enron kemudian kolaps pada tahun 2001.


Sumber :
http://rifkygusma.blogspot.com/2009/10/definisi-etika-profesi-akuntansi.html
http://www.scribd.com/doc/8365104/PENGERTIAN-ETIKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Etika
Noer, Rosita.1998. Menggugah Etika Bisnis Orde Baru. Pustaka Sinar Harapan: Jakarta.