Senin, 22 Oktober 2012

KARANGAN SEMI ILMIAH

KARANGAN SEMI ILMIAH

Pengertian Karangan
Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.

Karangan Semi Ilmiah 
adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan menurut metodologi penulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisanya pun tidak semi formal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan karangan non ilmiah.

Sifat Karangan
Setiap karangan memiliki sifat yang berbeda-beda, diantaranya sebagai berikut :
Sifat Karangan Semi Ilmiah
  1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi
  2. Fakta yang disimpulkan subjektif
  3. Gaya bahasa formal, sederhana, dan popular
  4. Tidak memuat hipotesis
  5. Penyajian fakta dibarengi dengan sejarah
  6. Bersifat imajinatif
  7. Situasi didramatisir, dan
  8. Bersifat persuatif
Bentuk Karangan Semi Ilmiah

  • Artikel
  • Editorial
  • Opini
  • Feuture
  • Reportase
 Contoh Semi Ilmiah

Kutipan (Semi Ilmiah)
 
Butuh 10 Tahun Bangun Christchurch
Setidaknya butuh 10 tahun untuk membangun christchurch, yang diamuk gempa 4,3 Skala Richter, Selasa (22/2). Perlu beberapa bulan lagi untuk dapat membuka kembali kota di New Zealand itu. Hal itu merupakan penilaian Penjabat Menteri Pembangunan  Ekonomi New Zealand David Carter.
“New Zealand butuh lebih dari 10 tahun untuk membangun kembali Christchurch, gerbang utama negara di Pulau Selatan,” kata Carter. Jadwal itu diperkirakan sesuai dengan kerusakan yang jumlah korban tewas sejak gempa pekan lalu sudah mencapai 161 jiwa dan tampak akan bertambah hinggsa lebih dari 240 orang.
Kepala Pertahanan Sipil John Hamilton mengonfirmasi, pencarian sudah dihentiakn. Pasalnya, penjabat terkait saat ini yakin bahwa sudah tidak ada warga selamat yang terperangkap di reruntuhan bangunan.
                            
                                            (Rakyat Merdeka, 4 maret 2011, hal. 10)  
Kutipan (Semi Ilmiah)

Gempa Mentawai Mampu Picu Gempa Lebih Besar 
Andri Haryanto - detikNews
Jakarta - Gempa 7,2 dalam Skala Richter (SR) yang terjadi di Kepulauan Mentawai mampu memicu gempa lebih besar (megathrust) dari gempa sebelumnya.
            "Kalau ditanya kemungkinan terjadi, bisa saja kemungkinan itu terjadi," kata Kepala Bidang Gempa Bumi dan Pergerakan Tanah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Geologi (PVMG), I Gede Swantika, saat berbincang dengan detikcom, Rabu (27/10/2010).
Namun, dia melanjutkan, kemungkinan megathrust tidak terjadi dalam waktu dekat. Pusat gempa berada di zona subduksi atau daerah penunjaman yang mengarah ke barat.
"Tidak dalam waktu dekat, bisa jadi berpuluh-puluh tahun nanti," ujarnya.
Gede mengatakan, gempa hebat yang melanda kepulauan Mentawai pada Senin lalu berada di luar jalur Mentawai. Berbeda dengan gempa-gempa sebelumnya, yaitu gempa Padang, Nias, Bengkulu, dan Aceh, yang terjadi di jalur Mentawai.
"Karena berada di jalur yang sama itu gempa saling mempengaruhi gempa-gempa di Sumatra," katanya.
Sedikitnya 113 orang tewas dalam musibah gempa dan tsunami pada Senin (25/10/2010). Tsunami setinggi 3-7 meter adalah penyebab banyaknya korban tewas dibandingkan dengan gempa 7,2 SR yang terjadi pukul 21.40 WIB. (ahy/nrl)
(http://www.detik.com/, 27 Oktober 2010)
 
 

sumber :
http://rakhmatmalik.blogspot.com/2012/04/perbedaan-karangan-ilmiah-semi-ilmiah.html
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar